Lubuk Linggau – Perjuangan Fitri Jualan Sayur Demi Belikan Baju Korpri Suami, Malah Dicerai Jelang Pelantikan PPPK. Melda Safitri alias Fitri (33) ibu dua orang anak di Aceh Singkil harus menahan pahit lantaran diceraikan sang suami setelah menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK).
Sang suami diketahui menjadi PPPK di Aceh Singkil sebagai satpol PP. Mirisnya dibalik suami menceraikan Fitri tersebut tersimpan perjuangan dulu menyiapkan kebutuhan suami untuk jadi PPPK. Salah satunya yakni Fitri membelikan baju Korpri untuk dipakai sang suami ketika dilantik.
Baju tersebut dibeli Fitri dari hasilnya berjualan sayur-sayuran di rumahnya. Adapun kini beredar di media sosial video memperlihatkan perjuangan Fitri berjualan sayur-sayuran tersebut. Tampak dalam video singkat tersebut, Fitri berjualan didepan rumah dengan sayur sayuran seadannya
Sebelumnya, Fitri sempat menguak kronologi sebenarnya di balik suami yang menceraikannya. Melansir dari Serambinews.com, selasa (21/10/2025) Fitri mengungkapkan bahwa penyebab perceraian bermula dari pertengkaran kecil di rumah suaminya pulang dan tidak menemukan lauk di meja makan. Pertengkaran ini terjadi tepat tiga hari sebelum sang suami menerima SK PPPK.
“Hari itu tanggal 14 Agustus, dia pulang kerja, sudah sore, terus dia marah-marah gitu, tidak ada kawan nasi (lauk) di rumah. Karena bagaimana saya harus masak nasi atau kawan nasi sedangkan apa pun tidak ada di rumah,” ujar Fitri dengan suara bergetar.
Suami Fitri terus berlanjut marah dan mengeluarkan kata-kata kasar hingga dinilai melukai harga dirinya. Malam itu juga, suami Fitri pergi bersama rekannya hingga pulang larut malam. Amarah suami Fitri terus berlanjut hingga keesokan harinya. Karena kesal, Fitri lantas membalas ucapan suami yang dinilai menyakitkan hatinya hingga terjadi ribut besar. Perjuangan Fitri Jualan Sayur Demi Belikan Baju Korpri Suami, Malah Dicerai Jelang Pelantikan PPPK.
“Saya balas-lah repetan dia, kamu mau apa, kesalahanku apa, saya bilang. ‘Kamu kan tidak bawa belanja, tidak ada kasih (nafkah) apa-apa, jadi apa yang saya masak?’ Jadi dia memancing emosi saya terus, dipancing-dipancing sama dia, terus saya merepet sama dia. Setelah itu, saya pergi cuci piring karena capek ribut terus,” ungkapnya. Saat Fitri mencuci piring, ternyata suaminya sudah membungkus baju lalu pergi ke rumah tetangga untuk meminjam sepeda motor.
Saat kembali ke rumah, sang suami langsung mengucapkan kata cerai di hari itu juga. “Dia langsung bilang ke saya, kamu Fitri saya ceraikan 1, 2, 3 lalu dia pergi membawa bajunya,” ungkap Fitri. Perjuangan Fitri Jualan Sayur Demi Belikan Baju Korpri Suami, Malah Dicerai Jelang Pelantikan PPPK. Tiga hari setelah peristiwa itu, tepat pada 18 Agustus, sang suami dilantik menjadi PPPK. Fitri menegaskan, suaminya menceraikan dirinya bukan semata karena pertengkaran rumah tangga
Melainkan karena sang suami akan dilantik menjadi PPPK. “Dia ceraikan saya karena mau jabatan. Padahal kami dulu berjuang bersama. Saya sempat berharap, setelah dia dilantik jadi PPPK, bisa sedikit membantu perekonomian keluarga,” ujar Fitri.
Namun, lanjutnya, harapan itu justru pupus. “Begitu dikasih Allah rezeki, dia malah ceraikan saya. Kalau memang mau cerai, kenapa tidak dari dulu,” tuturnya dengan nada kecewa. Fitri bahkan mengaku sudah sejak jauh hari membantu menyiapkan pakaian dan atribut Korpri untuk pelantikan suaminya sebagai PPPK. Semua perlengkapan itu dibeli dari hasil ia berjualan cabai dan sayuran di pasar.
“Baju pelantikan itu saya yang belikan dari hasil jualan. Dia yang pesan di Shopee tapi saya yang disuruh bayar, ya uangnya dari hasil jual gorengan. Saya bantu dia dari nol, dari belum kerja sampai bisa lulus PPPK. Tapi justru saya ditinggal sebelum dia menerima SK,” tutur Fitri lirih. Dua bulan pasca diceraikan secara lisan, hingga Oktober ini Fitri mengaku bertahan dari hasil jualan gorengan dan minuman seribu rupiah di depan rumahnya.
Baca Juga : Kunci Jawaban Soal Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 102 Kurikulum Merdeka

Dari hasil tersebut dia juga mampu menghidupi kedua anaknya yang masih kecil. Selama masa itu pula, Fitri dan suaminya telah melakukan mediasi disaksikan kedua orang tua dan pihak Kepala Desa, namun sang suami tetap bersikeras untuk menceraikannya. “Bahkan katanya dia mau menceraikan saya sejak lama, tapi dulu posisi saya masih hamil dan saya baru tahu waktu mediasi,” ungkap Fitri.
Jauh sebelum ini, Fitri mengungkap jika dulu pernikahannya memang sempat tidak direstui oleh ibu mertua. Bahkan setelah mereka menikah pada tahun 2020, mertua sering ikut campur. “Sampai dulu suami saya itu pernah bantu saya cuci piring, pernah bantu saya menyuci. Itu dia bicarakan ke orang-orang. Seperti seorang tua tadi dia bicarakan ke tetangga-tetangga dia.
Dia bilang anak saya dibubudak-budak oleh dia, sama tetangga-tetangga. Dia suruh perempuan bantu. Awalnya saya diam, tapi lama-lama saya diinjak,” timpalnya. Saat ini, Fitri mengaku sangat kecewa. Bahkan ia bersikeras tidak ingin kembali jika suatu waktu suaminya memintanya kembali.
Viral di Media Sosial
Semua berawal dari unggahan akun Facebook Rita Sugiarti Ricentil Panggabean, membagikan video menunjukkan momen Fitri diantar oleh sejumlah tetangganya menaiki mobil L300, membawa barang-barang rumah tangga menuju kampung halamannya di Aceh Selatan. Video tersebut memperlihatkan momen haru perpisahan Fitri dengan tetangganya.
Dalam narasi unggahan, Rita menuliskan pesan menyentuh:
“Selamat jalan sahabat kami, Fitri. Semoga bahagia segera kau dapati,” ujarnya dikutip Serambinews.com, Selasa (21/10/2025). “Sehatkan badanmu, cantikan badanmu, jangan diam dan takut,” ucap seorang ibu memberi dukungan. Belakangan diketahui, Fitri angkat kaki dari rumahnya setelah diceraikan oleh suaminya.
Melalui akun Facebook-nya, Fitri akhirnya meluruskan kabar yang beredar. Ia membenarkan bahwa dirinya benar-benar diceraikan oleh suaminya pada 15 Agustus 2025, hanya dua hari sebelum sang suami dilantik dan menerima SK PPPK pada 17 Agustus 2025. Fitri yang mendampingi suaminya selama berjuang untuk PPPK, harus menelan pil pahit atas sikap sang suami.
Dalam salah satu komentarnya, Fitri menulis curahan hatinya.
Diakui Fitri, ia bahkan telah membelikan baju Korpri untuk suaminya, yang dibeli dari hasil berjualan sayur dan cabai. “Saya sudah menuntut keadilan, karena saya sudah melapor ke sana kemari. Tidak ada hasil, hanya dipandang sebelah mata. Padahal baju Korpri yang dipakai untuk pelantikan itu hasil dari jualan cabe dan sayur saya belikan. Karena niat tulus untuk suami saya. Tapi saya tidak menyangka dia seperti ini dengan saya dan anak-anak saya,” ungkap Fitri.
“Tepat di tanggal 15 Agustus 2025 saya diceraikan, dan 17 Agustus 2025 dia menerima Ia juga menegaskan bahwa video yang viral diunggah bukan tanpa izin, melainkan sudah sepengetahuannya. “Jangan salahkan siapa pun, terutama saudara kita Rita Sugiarti Ricentil Panggabean tentang viralnya video saya ini. Viral-nya video ini atas seizin Allah melalui orang-orang baik, orang yang peduli dengan kemanusiaan. Cukup saya yang merasakan hal ini, jangan sampai ke keluarga kalian,” tulisnya.
Fitri juga menambahkan pesan mendalam yang kini banyak dikutip warganet.
Pesan tersebut memuat tentang pentingnya menghargai wanita terutama sosok wanita yang menemani masa berjuang. SK. Tuan yang terhormat, tidaklah harta, pangkat, jabatan dibawa mati. Tapi hargailah wanita yang selama ini menemanimu dari nol hingga mengantarkanmu ke jalan kesuksesan, walaupun dibalas dengan perceraian,” ungkapnya.
Fitri dan kedua anaknya akhirnya memilih angkat kaki dari rumah dan kembali ke rumah orang tuanya di Aceh Selatan. Meski pahit, Fitri mengaku lega telah berjuang sekuat tenaga sempat mempertahankan rumah tangganya.
“Tak pernah berpikir untuk malu, asalkan kebutuhan rumah terpenuhi. Walaupun seharusnya itu bukan kewajiban saya, namun saya ikhlas membantu pasangan saya. Tapi hasilnya, saya hanya dimanfaatkan,” tulisnya.
Fitri juga mengungkap momen terakhir sebelum meninggalkan rumah sang suami. Ia menyempatkan diri meminta maaf kepada mertua meski merasa telah disakiti. Walaupun setelah aku minta maaf, satu pun dari kalian tidak ada yang melihat kami pergi. Kami pergi dibantu tetangga-tetangga yang baik, sedangkan kalian tidak peduli dan tidak ada rasa belas kasihan sedikit pun dengan anak-anakku,” tulis Fitri dalam postingan Facebook-nya.
Bantuan dari PPA
Kasus yang menimpa Fitri, warga Aceh Singkil yang diceraikan suaminya jelang pelantikan sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), mendapat perhatian luas dari berbagai pihak.
Salah satunya datang dari Gerakan Nasional Perlindungan Perempuan dan Anak (Germas PPA). Wakil Ketua Umum Germas PPA, Rica Parlina, menyatakan pihaknya siap memberikan pendampingan hukum dan psikologis kepada Fitri dan anak-anaknya.
“Untuk Ibu Fitri, kami siap mendampingi. Nanti Korwil Aceh Gernas PPA juga akan menemui langsung Ibu Fitri. Kami akan berjuang bersama AMSA dan pihak terkait agar suami Ibu Fitri mendapat pelajaran yang setimpal,” ujar Rica Parlina dalam unggahan video di Facebook resminya, Selasa (21/10/2025).
Rica menegaskan, Germas PPA menilai kasus seperti ini tidak hanya soal rumah tangga, tetapi juga menyangkut hak perempuan dan anak yang harus dilindungi oleh negara.
“Kami ingin memastikan Ibu Fitri dan anak-anaknya mendapatkan keadilan dan perlindungan. Tidak boleh ada lagi perempuan yang ditinggalkan setelah berjuang dari nol hanya karena pasangan merasa sudah mapan,” tambahnya.
Kasus Fitri sebelumnya viral setelah ia pengguna Facebook mengunggah video perpisahan dari rumah kontrakan yang ditinggalinya bersama suami di Aceh Singkil.
Fitri mengaku diceraikan dua hari sebelum suaminya dilantik sebagai PPPK, setelah sebelumnya bertahun-tahun berjuang bersama dan membantu perekonomian keluarga dengan berjualan cabai serta sayuran di pasar.






